IDI Tegaskan Dokter Dilarang Jadi “Influencer” Produk Kesehatan Ketua Majelis Kehormatan Etik

Berita MedanTalk

Berita Medan Talk : IDI Tegaskan Dokter Dilarang Jadi “Influencer” Produk Kesehatan

Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran-Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) Djoko Widyarto mengatakan anggota IDI tak boleh melakukan promosi atau menjadi influencer suatu produk kesehatan.

Hal itu ia sampaikan saat konferensi pers terkait sosialisasi perubahan kode etik kedokteran di Hotel Somerset, Sudirman, Jakarta Pusat.

“Itu sudah jelas bahwa dokter tidak boleh berpromosi, kecuali iklan layanan masyarakat,” tegas Djoko.

Namun, Djoko melanjutkan, jika ingin melakukan promosi, maka tidak boleh menggunakan gelar dokternya.

“Kalau dia berpromosi, dia tidak boleh menggunakan gelar dokter, harus ditanggalkan, tidak boleh identitas dokter dipakai untuk promosi,” ia menambahkan.

Djoko juga menyoroti banyak dokter yang dipanggil ke acara-acara di televisi. Ia menegaskan, seorang dokter tidak boleh mengklaim suatu produk kesehatan dapat menyembuhkan penyakit.

Djoko menyampaikan bahwa pada prinsipnya ilmu kedokteran berlandaskan pada bukti. Oleh karena itu, para dokter harus berbicara sesuai dengan fakta dan hasil riset ketika hendak memperkenalkan suatu produk.

Mengutip Deklarasi Helsinki dari World Medical Associaton (WMA) mengenai penelitian medis yang melibatkan manusia, dia mengatakan bahwa segala hal yang belum terbukti kebenarannya dalam dunia medis bisa memiliki berbagai kemungkinan.

Sumber: kompas

IDI Tegaskan Dokter Dilarang Jadi "Influencer" Produk Kesehatan

Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran-Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) Djoko Widyarto mengatakan anggota IDI tak boleh melakukan promosi atau menjadi influencer suatu produk kesehatan.

Hal itu ia sampaikan saat konferensi pers terkait sosialisasi perubahan kode etik kedokteran di Hotel Somerset, Sudirman, Jakarta Pusat.

"Itu sudah jelas bahwa dokter tidak boleh berpromosi, kecuali iklan layanan masyarakat,” tegas Djoko.

Namun, Djoko melanjutkan,  jika ingin melakukan promosi, maka tidak boleh menggunakan gelar dokternya.

"Kalau dia berpromosi, dia tidak boleh menggunakan gelar dokter, harus ditanggalkan, tidak boleh identitas dokter dipakai untuk promosi," ia menambahkan.

Djoko juga menyoroti banyak dokter yang dipanggil ke acara-acara di televisi. Ia menegaskan, seorang dokter tidak boleh mengklaim suatu produk kesehatan dapat menyembuhkan penyakit.

Djoko menyampaikan bahwa pada prinsipnya ilmu kedokteran berlandaskan pada bukti. Oleh karena itu, para dokter harus berbicara sesuai dengan fakta dan hasil riset ketika hendak memperkenalkan suatu produk.

Mengutip Deklarasi Helsinki dari World Medical Associaton (WMA) mengenai penelitian medis yang melibatkan manusia, dia mengatakan bahwa segala hal yang belum terbukti kebenarannya dalam dunia medis bisa memiliki berbagai kemungkinan.

Sumber: kompas

Browse berita / cerita Medan sesuai hashtags >> IDI kesehatan MedanTalk berita dokter

Silakan cek berita dan update terbaru di menu HARI INI , link ada diatas
Follow Instagram @medantalk untuk berita yang di ceritakan di Medan terkini yang tidak diposting ke web
Untuk informasi Lowongan Kerja , cek web www.KarirGram.com dan IG @KarirGram
Untuk cerita Medan terkini, cek www.MedanKu.com dan IG @MedanKu
Untuk informasi tips Otomotif cek www.otomtalk.com dan IG @Otomtalk
Powered by Webhosting Terjamin

Sumber: https://www.instagram.com/p/DCeGY77S0e6/