Yayasan Tzu Chi memiliki empat misi ; bantuan social, kesehatan, pendidikan dan budaya humanis. Setelah selesai membangun, tenda kasih yang terdapat 3.700 lengkap dengan Sanitasi, rumah 2566 Perumahan di tiga tempat akibat Gempa Tsunami Aceh 26 -12-2004, dan bantuan social dan kesehatan pada gempa di Pidie Jaya 7 -12-2016, yang telah memporak porandakan rumah pendudukn dan fasilitas umum termasuk lembaga pendidikan. Ketua Tzu Chi Medan Mujianto kembali menjalin kerjasam dengan pemerintah kabupaten Pidie membanguan kembali Akademi Komuniatas Negeri (AKN), Mujianto menceritakan “pembangunan kampus ini berawal, pada 7 Desember 2016, Pidie Jaya diguncang gempa dan relawan Tzu Chi datang ke Pidie Jaya memberikan bantuan. Tiba di lokasi melihat sebagian Kampus (AKN) hancur sehingga relawan mempunyai niat membangun kembali Kampus AKN”.
Sebagai kepedulian Relawan Tzu Chi Medan terhadap pendidikan, Senin (12/2/2018) yayasan ini kembali membantu pembangunan kembali Kampus Akademi Komunitas Negeri (AKN) Kabupaten Pidie Jaya senilai Rp 25 Miliar, sumbangan dari sekitar 18.000 relawan Buddha Tzu Chi di Sumatera Utara, seluas ini 6000 meter persegi, terletak di Gampoeng Baru, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Djaya.
Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Medan Mujianto mengharapkan , “Kampus AKN menghasilkan generasi muda yang terampil dan berguna bagi nusa dan bangsa. Begitu juga dengan Bupati Pidie Jaya H Ayub Abbas mengatakan pihaknya berterimakasih kepada Relawan Yayasan Tzu Chi karena sudah membantu membangun kembali Kampus AKN ini. Lebih lanjut bupati menyebutkan, “diharapkan alumninya nanti mempu mengolah obat obatan, dan keahlian (skill) lain dari rempah rempah, atau kearifan lokal”.
Pemkab menilai itu sudah sangat terbantu terutama diperuntukkan bagi ruang perkuliahan. Prosesi dawali dengan peusijuek (tepung tawar), lalu dilakukan peletakan batu pertama. Setelah itu, bupati, ketua Tzu Chi Medan, Mujianto, melaksanakan penanaman pohon. Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan kegiatan persyaratan dan ketentuan Yayasan Tzu Chi dalam setiap memulai pembanan gedung di seluruh dunia. Bersama bupati/wabup serta unsur Forkopimda tokoh masyarakat dan pemuda, dan pelajar, serta lebih kurang 40 relawan Tzu Chi Medan. Ratusan Anak anak SMK yang hadir dalam acara itu senang dan bahagian dengan dibangunnya kembali kampus AKN di Pidie Jaya, dan tentunya AKN menjadi motor penggerak meningkatkan SDM di Pidie Djaya- Aceh.
Hotmatua Paralihan, M. Ag, sebagai dosen, dan pengelola lembaga Pendidika Islam di Medan yang ikut dalam peletakan batu pertama saat itu menilai dan mengharapkan, “Pembagunan kembali Lembaga Pendidikan di Pidie Djaya ini akan mampu meningkatkan kualitas pendidikan, karena investasi yang sesungguhnya adalah pendidikan. Tidak ada satu bangsa yang maju tanpa dibarengi dengan pendidikan yang berkualitas. Perguruan tinggilah salah satu bagian yeng merubah dunia, dugaan saya itulah mengapa Tzu Chi memasukkan pendidikan dalam misinya”.