Heboh Wings dan Djarum Group Hengkang dari IKN, Siapa Pemiliknya? Wings Group

Berita Medan Talk Viral Viral

Berita: Heboh Wings dan Djarum Group Hengkang dari IKN, Siapa Pemiliknya?

Wings Group dan Djarum Group sedang dihebohkan terkait isu hengkang dari proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Kedua perusahaan tersebut dikabarkan hilang dari jajaran investor yang akan menanamkan modalnya di kawasan Kalimantan Timur tersebut.

Namun, kabar tersebut dibantah oleh masing-masing manajemen. Wings Group maupun Djarum Group mengaku masih ada pada konsorsium pembangunan Botanical Garden di IKN.

Di balik bisnis kedua perusahaan tersebut tentunya tak terlepas dari sosok yang membangun perusahaan sejak awal. Harjo Susanto sukses membangun Wings Group sementara Hartono bersaudara menjadi identitas dari Djarum Group.

Harjo Sutanto, pemilik Wings Group, bersama dengan rekannya, Johannes Ferdinand Katuari, Ia memulai bisnis dengan menjual sabun dari rumah ke rumah di Jawa Timur, sekitar lebih dari 60 tahun yang lalu. Mereka menjual sendiri produk ini secara door to door, dari kampung ke kampung. Perusahaan yang mereka rintis diberi nama Fa Wings.

Berawal dari sana, lambat laun mereka pun menjualnya ke warung-warung hingga akhirnya lewat agen. Pada awalnya, mereka cuma memproduksi sabun colek, namun akhirnya juga memproduksi sabun mandi merek GIV yang laku keras. Kini sabun produksinya itu justru mengantarkannya menjadi orang terkaya Indonesia.

Perjalanan Hartono bersaudara merintis Djarum Group tak semudah membalikkan telapak tangan. Semua berawal pada 1951, ketika ayah mereka, Oei Wie Gwan membeli perusahaan rokok sekarat bernama NV Murup. Namun, perusahaan rokok pemilik merek Djarum Gramofon itu ‘diobati’. Merek produk yang awalnya bernama Djarum Gramofon dipangkas menjadi tinggal Djarum saja.

Meski sempat mengalami musibah kebakaran pada 1963 dan Oei Wie Gwan meninggal tak lama setelah pabriknya kebakaran, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono tak ingin larut dalam keterpurukan. Mereka membangkitkan Djarum dengan melakukan berbagai pembenahan manajemen dan peralatan produksi. Upaya itu memberikan hasil gemilang di mana pada 1965 hingga 1968, produksi rokok yang terjual berhasil tembus 3 miliar batang.

Sumber: CNBC Indonesia

Heboh Wings dan Djarum Group Hengkang dari IKN, Siapa Pemiliknya?

Wings Group dan Djarum Group sedang dihebohkan terkait isu hengkang dari proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Kedua perusahaan tersebut dikabarkan hilang dari jajaran investor yang akan menanamkan modalnya di kawasan Kalimantan Timur tersebut.

Namun, kabar tersebut dibantah oleh masing-masing manajemen. Wings Group maupun Djarum Group mengaku masih ada pada konsorsium pembangunan Botanical Garden di IKN.

Di balik bisnis kedua perusahaan tersebut tentunya tak terlepas dari sosok yang membangun perusahaan sejak awal. Harjo Susanto sukses membangun Wings Group sementara Hartono bersaudara menjadi identitas dari Djarum Group.

Harjo Sutanto, pemilik Wings Group, bersama dengan rekannya, Johannes Ferdinand Katuari, Ia memulai bisnis dengan menjual sabun dari rumah ke rumah di Jawa Timur, sekitar lebih dari 60 tahun yang lalu. Mereka menjual sendiri produk ini secara door to door, dari kampung ke kampung. Perusahaan yang mereka rintis diberi nama Fa Wings.

Berawal dari sana, lambat laun mereka pun menjualnya ke warung-warung hingga akhirnya lewat agen. Pada awalnya, mereka cuma memproduksi sabun colek, namun akhirnya juga memproduksi sabun mandi merek GIV yang laku keras. Kini sabun produksinya itu justru mengantarkannya menjadi orang terkaya Indonesia.

Perjalanan Hartono bersaudara merintis Djarum Group tak semudah membalikkan telapak tangan. Semua berawal pada 1951, ketika ayah mereka, Oei Wie Gwan membeli perusahaan rokok sekarat bernama NV Murup. Namun, perusahaan rokok pemilik merek Djarum Gramofon itu 'diobati'. Merek produk yang awalnya bernama Djarum Gramofon dipangkas menjadi tinggal Djarum saja.

Meski sempat mengalami musibah kebakaran pada 1963 dan Oei Wie Gwan meninggal tak lama setelah pabriknya kebakaran, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono tak ingin larut dalam keterpurukan. Mereka membangkitkan Djarum dengan melakukan berbagai pembenahan manajemen dan peralatan produksi. Upaya itu memberikan hasil gemilang di mana pada 1965 hingga 1968, produksi rokok yang terjual berhasil tembus 3 miliar batang.

Sumber: CNBC Indonesia

Browse berita / cerita Medan sesuai hashtags >> ikn djarum wings berita viral

Silakan cek berita dan update terbaru di menu HARI INI , link ada diatas
Follow Instagram @medantalkviral untuk video reels dan story terkini yang tidak diposting ke web
Untuk informasi Lowongan Kerja , cek web www.KarirGram.com dan IG @KarirGram
Untuk cerita Medan terkini, cek www.MedanKu.com dan IG @MedanKu
Untuk informasi tips Otomotif cek www.otomtalk.com dan IG @Otomtalk
Powered by Webhosting Terjamin

Sumber: https://www.instagram.com/p/C13-K8-OvJg/