Kemenkes Bakal Bangun Pabrik Telur Nyamuk Wolbachia, Produksi Hingga 40 Juta Telur

Berita MedanTalk

Medan Talk Berita:
Kemenkes Bakal Bangun Pabrik Telur Nyamuk Wolbachia, Produksi Hingga 40 Juta Telur Per Minggu

Kesehatan RI (Kemenkes) mengungkapkan bahwa kapasitas produksi telur ber-wolbachia di Indonesia saat ini masih cukup terbatas. Oleh sebab itu, Kemenkes mulai merencanakan pembangunan pabrik telur nyamuk ber-wolbachia.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu menyebut bahwa hal ini merupakan salah satu inovasi untuk memberantas demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia.

Setidaknya, terdapat lima kota yang akan menjadi lokasi pilot project nyamuk ber-wolbachia, dimana ada total sekitar produksi 40 juta telur yang dibutuhkan per minggu.

“Jadi sekarang ini yang sudah punya kapasitas produksi untuk wolbachia itu ada di lab UGM, Yogyakarta sekitar mungkin 8 juta telur per minggu,” ujar Maxi, saat diwawancara di Hotel Manhattan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

“Kemudian di labkesmas Salatiga Jawa Tengah juga sekitar juga 7-8 juta telur per minggu,” katanya.

Kemenkes RI memastikan bahwa inovasi wolbachia untuk menekan angka kasus DBD ini sudah terbukti ampuh secara penelitian. Bahkan, tercatat dalam penelitian yang dilakukan di Yogyakarta, inovasi ini bisa menurunkan kapasitas perawatan inap hingga sekitar 60 persen.

Seperti diketahui, lokasi pilot project untuk nyamuk ber-wolbachia di Indonesia saat ini dilakukan di Jakarta Barat, Bandung, Bontang Semarang, dan Kupang. Karena itu Maxi menegaskan bahwa untuk menjadikan inovasi nyamuk ber-wolbachia ini menjadi program secara nasional, diperlukan proses yang bertahap.

Sebagai informasi, wolbachia adalah bakteri alami yang ada di dalam tubuh beberapa serangga seperti lalat buah, kupu-kupu, ngengat. Wolbachia tidak dapat bertahan hidup di luar sel serangga karena tidak memiliki mekanisme untuk mereplikasi dirinya sendiri tanpa bantuan serangga sebagai inangnya.

Selain tidak dapat bertahan hidup di lingkungan luar sel inang, wolbachia tidak dapat berpindah ke serangga lain atau manusia, dan wolbachia bukan merupakan rekayasa genetika oleh para ilmuwan. Bakteri wolbachia menghambat perkembangan virus dengue di tubuh nyamuk aedes aegypti.

Kemenkes Bakal Bangun Pabrik Telur Nyamuk Wolbachia, Produksi Hingga 40 Juta Telur Per Minggu

Kesehatan RI (Kemenkes) mengungkapkan bahwa kapasitas produksi telur ber-wolbachia di Indonesia saat ini masih cukup terbatas. Oleh sebab itu, Kemenkes mulai merencanakan pembangunan pabrik telur nyamuk ber-wolbachia.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu menyebut bahwa hal ini merupakan salah satu inovasi untuk memberantas demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia.

Setidaknya, terdapat lima kota yang akan menjadi lokasi pilot project nyamuk ber-wolbachia, dimana ada total sekitar produksi 40 juta telur yang dibutuhkan per minggu.

"Jadi sekarang ini yang sudah punya kapasitas produksi untuk wolbachia itu ada di lab UGM, Yogyakarta sekitar mungkin 8 juta telur per minggu,” ujar Maxi, saat diwawancara di Hotel Manhattan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

“Kemudian di labkesmas Salatiga Jawa Tengah juga sekitar juga 7-8 juta telur per minggu," katanya.

Kemenkes RI memastikan bahwa inovasi wolbachia untuk menekan angka kasus DBD ini sudah terbukti ampuh secara penelitian. Bahkan, tercatat dalam penelitian yang dilakukan di Yogyakarta, inovasi ini bisa menurunkan kapasitas perawatan inap hingga sekitar 60 persen.

Seperti diketahui, lokasi pilot project untuk nyamuk ber-wolbachia di Indonesia saat ini dilakukan di Jakarta Barat, Bandung, Bontang Semarang, dan Kupang. Karena itu Maxi menegaskan bahwa untuk menjadikan inovasi nyamuk ber-wolbachia ini menjadi program secara nasional, diperlukan proses yang bertahap.

Sebagai informasi, wolbachia adalah bakteri alami yang ada di dalam tubuh beberapa serangga seperti lalat buah, kupu-kupu, ngengat. Wolbachia tidak dapat bertahan hidup di luar sel serangga karena tidak memiliki mekanisme untuk mereplikasi dirinya sendiri tanpa bantuan serangga sebagai inangnya.

Selain tidak dapat bertahan hidup di lingkungan luar sel inang, wolbachia tidak dapat berpindah ke serangga lain atau manusia, dan wolbachia bukan merupakan rekayasa genetika oleh para ilmuwan. Bakteri wolbachia menghambat perkembangan virus dengue di tubuh nyamuk aedes aegypti.

Browse berita / cerita Medan sesuai hashtags >> Nasional berita medantalk nyamuk

Silakan cek berita dan update terbaru di menu HARI INI , link ada diatas
Untuk informasi pasang iklan , silakan baca halaman sponsors atau contact

Follow, browse update terkini di link ini:

Follow Instagram @MedanTalk untuk cerita video reels dan story terkini yang tidak diposting ke web
Yang main tiktok, add TikTok @MedanTalk
follow instagram @MedanTalkViral khusus berita viral
YouTube channel MedanTalk untuk berita video

Cek info lowongan kerja di www.KarirGram.com
Medan Punya Cerita cek www.MedanKu.com

Browse berita cerita lainnya di hashtags dibawah => iklan medan medantalk

Untuk informasi Lowongan Kerja , cek web www.KarirGram.com dan IG @KarirGram
Untuk cerita Medan, cek www.MedanKu.com dan IG @MedanKu
Untuk informasi tips Otomotif cek www.otomtalk.com dan IG @Otomtalk
Powered by webhosting terjamin

Sumber: https://www.instagram.com/p/C2PCazwvWAm/