BBM Bersubsidi Sulit Didapat, Ratusan Nelayan di Medan Tidak Melaut Ratusan kapal

MedanTalk

BBM Bersubsidi Sulit Didapat, Ratusan Nelayan di Medan Tidak Melaut

Ratusan kapal nelayan di kawasan Medan Utara, khususnya di Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara, tidak melaut karena BBM jenis solar bersubsidi mahal dan sudah didapat.

Anhar, salah satu nelayan mengatakan, selama tidak melaut para nelayan terpaksa mengganti pekerjaan lain dan banyak juga yang menganggur karena tidak memiliki keahlian.

“Harga BBM bersubsidi saat ini mencapai Rp8.500. Sebelumnya hanya Rp7.000 perliter. Kami berharap pemerintah meninjau kembali harga BBM. Apalagi sekarang pendapatan nelayan merosot,” katanya, Sabtu (27/8/2022).

Selama ini, para nelayan mendapatkan pasokan BBM dari SPBU dan agen. Namun, karena banyak BBM oplosan membuat mesin kapal menjadi cepat rusak. Ditambahkan, untuk mendapatkan solar cukup sulit.

Sementara itu, Ketua HNSI Kota Medan, Abdul Rahman mengatakan, banyak nelayan yang tidak sanggup membeli BBM bersubsidi. Apalagi, pemasukan para nelayan tradisional itu juga sangat minim.

“Ada sebanyak 13.000 nelayan tradisional. Kalau dilihat sekarang, pendapatan nelayan tradisional yang menangkap ikan juga semakin minim. Tidak sesuai dengan ongkos melaut,” sambungnya.

Mereka berharap, pemerintah tidak terburu-buru menaikkan harga BBM bersubsidi, karena akan berdampak buruk pada perekonomian para nelayan.

Sumber: sindonews

BBM Bersubsidi Sulit Didapat, Ratusan Nelayan di Medan Tidak Melaut

Ratusan kapal nelayan di kawasan Medan Utara, khususnya di Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara, tidak melaut karena BBM jenis solar bersubsidi mahal dan sudah didapat. 

Anhar, salah satu nelayan mengatakan, selama tidak melaut para nelayan terpaksa mengganti pekerjaan lain dan banyak juga yang menganggur karena tidak memiliki keahlian. 

"Harga BBM bersubsidi saat ini mencapai Rp8.500. Sebelumnya hanya Rp7.000 perliter. Kami berharap pemerintah meninjau kembali harga BBM. Apalagi sekarang pendapatan nelayan merosot," katanya, Sabtu (27/8/2022).

Selama ini, para nelayan mendapatkan pasokan BBM dari SPBU dan agen. Namun, karena banyak BBM oplosan membuat mesin kapal menjadi cepat rusak. Ditambahkan, untuk mendapatkan solar cukup sulit. 

Sementara itu, Ketua HNSI Kota Medan, Abdul Rahman mengatakan, banyak nelayan yang tidak sanggup membeli BBM bersubsidi. Apalagi, pemasukan para nelayan tradisional itu juga sangat minim.

"Ada sebanyak 13.000 nelayan tradisional. Kalau dilihat sekarang, pendapatan nelayan tradisional yang menangkap ikan juga semakin minim. Tidak sesuai dengan ongkos melaut," sambungnya.

Mereka berharap, pemerintah tidak terburu-buru menaikkan harga BBM bersubsidi, karena akan berdampak buruk pada perekonomian para nelayan.

Sumber: sindonews

Browse berita / cerita Medan sesuai hashtags >> berita nelayan bbm bbmsubsidi medan

Silakan cek berita dan update terbaru di menu HARI INI , link ada diatas
Follow Instagram @MedanTalk untuk cerita video reels dan story terkini yang tidak diposting ke web
Yang main tiktok, add TikTok @MedanTalk
follow instagram @MedanTalkViral khusus berita viral
YouTube channel MedanTalk untuk berita video

Cek info lowongan kerja di www.KarirGram.com
Medan Punya Cerita cek www.MedanKu.com

Browse berita cerita lainnya di hashtags dibawah => iklan medan medantalk

Untuk informasi Lowongan Kerja , cek web www.KarirGram.com dan IG @KarirGram
Untuk cerita Medan, cek www.MedanKu.com dan IG @MedanKu
Untuk informasi tips Otomotif cek www.otomtalk.com dan IG @Otomtalk

Sumber: https://www.instagram.com/p/ChzF9qLjSZ0/