Sejumlah petani di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), menjerit dikarenakan harga

Berita Berita Medan Medan Medan Talk ID

Sejumlah petani di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), menjerit dikarenakan harga cabai merah anjlok. Akibatnya, petani memilih mencabut tanaman cabai yang tinggal menunggu waktu panen.

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin. Salah seorang petani bernama Mulyono membenarkan peristiwa yang dilakukan para petani di desa tersebut.

Dia mengatakan bahkan tidak hanya mencabut pohon cabai yang masih produktif, tetapi ada juga petani yang menyemprot racun pohon-pohon cabai mereka.

Mulyono mengaku aksi tersebut dilakukan petani sebagai bentuk protes atas harga cabai yang anjlok. “(Harganya,red) hampir Rp 13 ribu. Kalau di daerah saya itu kurang lebih ada 30 hektare (lahan petani,red), kalau yang sudah dicabuti itu sekarang ada 50 persen,” kata Mulyono, Jumat (21/10).

Kondisi harga yang terus merosot itu membuat petani merugi. Alih-alih dapat untung, bahkan untuk balik modal biaya perawatan saja tidak tercapai. Oleh sebab itu, para petani di Desa Sidodadi Ramunia memilih untuk mencabut semua tanaman cabai merah milik mereka.

“Kalau harga Rp 13 ribu, modal pun tak balik. Banyak sudah tak dirawat, jadi banyak yang busuk, dari pada dirawat pun tak ada untungnya, ya sudah dimatikan saja,” ucapnya kecewa.

Mulyono mengaku tanaman cabai yang dicabut oleh para petani itu berusia sekitar empat bulan. Tak lama lagi harusnya cabai tersebut sudah panen. Namun, harga yang tidak sesuai harapan, membuat petani untuk mencabutnya karena tidak sanggup menanggung biaya perawatan akibat anjloknya harga cabai.

“Seharusnya masih bisa (dipanen,red) kalau memang bagus harganya, masih bisa kami rawat. Masih bisalah produktif, tapi karena harganya terlalu jatuh, ya operasionalnya lebih mahal,” sebutnya.

Dia berharap kejadian ini juga menjadi perhatian dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut. Mulyono meminta ada langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah terkait dengan anjloknya harga cabai merah ini. Menurutnya, jika harga cabai di tingkat petani naik di kisaran Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu saja, hal itu sudah membuat petani bahagia.

Sumber: sumut.jpnn.com

Sejumlah petani di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), menjerit dikarenakan harga cabai merah anjlok. Akibatnya, petani memilih mencabut tanaman cabai yang tinggal menunggu waktu panen. 

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin. Salah seorang petani bernama Mulyono membenarkan peristiwa yang dilakukan para petani di desa tersebut.

Dia mengatakan bahkan tidak hanya mencabut pohon cabai yang masih produktif, tetapi ada juga petani yang menyemprot racun pohon-pohon cabai mereka.

Mulyono mengaku aksi tersebut dilakukan petani sebagai bentuk protes atas harga cabai yang anjlok. "(Harganya,red) hampir Rp 13 ribu. Kalau di daerah saya itu kurang lebih ada 30 hektare (lahan petani,red), kalau yang sudah dicabuti itu sekarang ada 50 persen," kata Mulyono, Jumat (21/10).

Kondisi harga yang terus merosot itu membuat petani merugi. Alih-alih dapat untung, bahkan untuk balik modal biaya perawatan saja tidak tercapai. Oleh sebab itu, para petani di Desa Sidodadi Ramunia memilih untuk mencabut semua tanaman cabai merah milik mereka.

"Kalau harga Rp 13 ribu, modal pun tak balik. Banyak sudah tak dirawat, jadi banyak yang busuk, dari pada dirawat pun tak ada untungnya, ya sudah dimatikan saja," ucapnya kecewa. 

Mulyono mengaku tanaman cabai yang dicabut oleh para petani itu berusia sekitar empat bulan. Tak lama lagi harusnya cabai tersebut sudah panen. Namun, harga yang tidak sesuai harapan, membuat petani untuk mencabutnya karena tidak sanggup menanggung biaya perawatan akibat anjloknya harga cabai. 

"Seharusnya masih bisa (dipanen,red) kalau memang bagus harganya, masih bisa kami rawat. Masih bisalah produktif, tapi karena harganya terlalu jatuh, ya operasionalnya lebih mahal," sebutnya. 

Dia berharap kejadian ini juga menjadi perhatian dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut. Mulyono meminta ada langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah terkait dengan anjloknya harga cabai merah ini. Menurutnya, jika harga cabai di tingkat petani naik di kisaran Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu saja, hal itu sudah membuat petani bahagia.

Sumber: sumut.jpnn.com

Browse berita / cerita Medan sesuai hashtags >> deliserdang berita medantalkid petanicabai hargacabai hargaanjlok

Silakan cek berita dan update terbaru di menu HARI INI , link ada diatas
Follow Instagram @MedanTalk untuk cerita video reels dan story terkini yang tidak diposting ke web
Yang main tiktok, add TikTok @MedanTalk
follow instagram @MedanTalkViral khusus berita viral
YouTube channel MedanTalk untuk berita video

Cek info lowongan kerja di www.KarirGram.com
Medan Punya Cerita cek www.MedanKu.com

Browse berita cerita lainnya di hashtags dibawah => iklan medan medantalk

Untuk informasi Lowongan Kerja , cek web www.KarirGram.com dan IG @KarirGram
Untuk cerita Medan, cek www.MedanKu.com dan IG @MedanKu
Untuk informasi tips Otomotif cek www.otomtalk.com dan IG @Otomtalk

Sumber: https://www.instagram.com/p/CkDKXSpBv01/

Leave a Reply