Kasus HIV/AIDS di Sumatera Utara (Sumut) pada 2022 terus mengalami peningkatan. Catatan

Berita Berita Medan Medan Medan Talk ID

Kasus HIV/AIDS di Sumatera Utara (Sumut) pada 2022 terus mengalami peningkatan. Catatan Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Sumut dari Dinas Kesehatan Sumut hingga Maret, ada sekira 20 ribuan orang yang terinfeksi penyakit mematikan ini. Bahkan secara nasional, Provinsi Sumut tercatat menduduki peringkat lima untuk kasus ini.

Ketua KPAD Sumut Ikrimah Hamidy mengatakan, perkembangan kasus HIV/AIDS semakin lama semakin meningkat.

“Selain penularan yang meningkat, dari data-data yang diperoleh juga agak mengkhawatirkan. Sebab, rentang usia yang tertular didominasi anak muda usia 15 tahun sampai usia 30 tahun. Terjadi peningkatan penularan di usia ini dan persentasenya meningkat untuk perilaku atau komunitas Lelaki Suka Lelaki (LSL). Jadi, ini mengkhawatirkan ya,” katanya yang dihubungi Mistar, Kamis (29/9/22).

Komunitas LSL ini, banyak yang melakukan perilaku seks tidak aman. Mereka melakukan seks tidak menggunakan pengaman (kondom). Perilaku mereka akan memudahkan terpapar HIV/AIDS.

Jumlah ibu rumah tangga yang terpapar juga semakin meningkat dibanding dengan wanita pekerja seks. “Ini mengkhawatirkan juga. Sebab, banyak ibu rumah tangga ini hamil dan dia itu kurang edukasi. Bagaimana mengelola kehamilan dan melahirkan dalam kondisi terpapar HIV/AIDS tanpa menularkan anak yang akan dilahirkannya. Padahal masih bisa dicegah anaknya bila sudah mengetahui sejak dini,” jelasnya.

Menurut Ikrimah, catatan kenapa kasus ini bisa tertinggi di Kota Medan. Pertama karena banyak ditemukan warga daerah yang berobat ke Kota Medan sehingga ditemukan sebagai kasus di Kota Medan.

“Kedua, di Kota Medan fasilitas pelayanan kesehatan sudah lebih baik dari daerah lainnya. Sehingga layanan untuk kasus HIV/AIDS itu lebih banyak dibanding dengan daerah dan pencatatannya lebih baik. Akibatnya karena tercatat dengan baik, maka meningkat kasusnya. Ada daerah tertentu yang layanan kesehatannya minim sekali, bahkan daerah itu daerah pariwisata. Baik pengobatan dan penjangkauan layanan HIV-nya sangat lemah, maka akhirnya catatanya yang seolah-olah sedikit tapi banyak warga mereka berobat di Medan,” terangnya.

Sumber: mistar.id

Kasus HIV/AIDS di Sumatera Utara (Sumut) pada 2022 terus mengalami peningkatan. Catatan Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Sumut dari Dinas Kesehatan Sumut hingga Maret, ada sekira 20 ribuan orang yang terinfeksi penyakit mematikan ini. Bahkan secara nasional, Provinsi Sumut tercatat menduduki peringkat lima untuk kasus ini.

Ketua KPAD Sumut Ikrimah Hamidy mengatakan, perkembangan kasus HIV/AIDS semakin lama semakin meningkat. 

“Selain penularan yang meningkat, dari data-data yang diperoleh juga agak mengkhawatirkan. Sebab, rentang usia yang tertular didominasi anak muda usia 15 tahun sampai usia 30 tahun. Terjadi peningkatan penularan di usia ini dan persentasenya meningkat untuk perilaku atau komunitas Lelaki Suka Lelaki (LSL). Jadi, ini mengkhawatirkan ya,” katanya yang dihubungi Mistar, Kamis (29/9/22).

Komunitas LSL ini, banyak yang melakukan perilaku seks tidak aman. Mereka melakukan seks tidak menggunakan pengaman (kondom). Perilaku mereka akan memudahkan terpapar HIV/AIDS.

Jumlah ibu rumah tangga yang terpapar juga semakin meningkat dibanding dengan wanita pekerja seks. “Ini mengkhawatirkan juga. Sebab, banyak ibu rumah tangga ini hamil dan dia itu kurang edukasi. Bagaimana mengelola kehamilan dan melahirkan dalam kondisi terpapar HIV/AIDS tanpa menularkan anak yang akan dilahirkannya. Padahal masih bisa dicegah anaknya bila sudah mengetahui sejak dini," jelasnya.

Menurut Ikrimah, catatan kenapa kasus ini bisa tertinggi di Kota Medan. Pertama karena banyak ditemukan warga daerah yang berobat ke Kota Medan sehingga ditemukan sebagai kasus di Kota Medan.

“Kedua, di Kota Medan fasilitas pelayanan kesehatan sudah lebih baik dari daerah lainnya. Sehingga layanan untuk kasus HIV/AIDS itu lebih banyak dibanding dengan daerah dan pencatatannya lebih baik. Akibatnya karena tercatat dengan baik, maka meningkat kasusnya. Ada daerah tertentu yang layanan kesehatannya minim sekali, bahkan daerah itu daerah pariwisata. Baik pengobatan dan penjangkauan layanan HIV-nya sangat lemah, maka akhirnya catatanya yang seolah-olah sedikit tapi banyak warga mereka berobat di Medan,” terangnya.

Sumber: mistar.id

Browse berita / cerita Medan sesuai hashtags >> medan berita medantalkid hiv aids sumut

Silakan cek berita dan update terbaru di menu HARI INI , link ada diatas
Follow Instagram @MedanTalk untuk cerita video reels dan story terkini yang tidak diposting ke web
Yang main tiktok, add TikTok @MedanTalk
follow instagram @MedanTalkViral khusus berita viral
YouTube channel MedanTalk untuk berita video

Cek info lowongan kerja di www.KarirGram.com
Medan Punya Cerita cek www.MedanKu.com

Browse berita cerita lainnya di hashtags dibawah => iklan medan medantalk

Untuk informasi Lowongan Kerja , cek web www.KarirGram.com dan IG @KarirGram
Untuk cerita Medan, cek www.MedanKu.com dan IG @MedanKu
Untuk informasi tips Otomotif cek www.otomtalk.com dan IG @Otomtalk

Sumber: https://www.instagram.com/p/CjICpmbBIc0/

Leave a Reply